PROSES SPERMATOGENESIS
Proses
pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel,
yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
Proses
Spermatogenesis :
Tahap
pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.
Spermatocytogenesis
Merupakan
spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.
Spermatogonia
merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat
diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran
epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A
membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid
Spermatosit
primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis.
Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2.
Tahapan Meiois
Spermatosit
primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami
meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid).
Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat
buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis
pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah,
tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan
dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3.
Tahapan Spermiogenesis
Merupakan
transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu
fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa
empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali,
spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid
mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala
dan ekor.
Proses Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di
dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke
epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam
kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium)
dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien
oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma
cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah
folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas
satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel
de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit
primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang
kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom.
Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut
DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel
de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit
atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang
masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang
lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit
sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama.
Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan
mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya
kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi
pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua
biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida
oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan
berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga
badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung
bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami
degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami
perkembangan embrional.
PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
No
|
Spermatogenesis
|
Oogenesis
|
1.
|
Pembelahan meiosisnya
terjadi secara simetris
|
Pembelahan
meiosinya terjadi secara asimetris
|
2.
|
Spermatogenesis terjadi tanpa henti
|
Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang
penjang
|
3.
|
Menghasilkan
4 sel sperma fungsional
|
Menghasilkan
satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit
|
4.
|
Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah
sepanjang hidup laki- lak, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah
|
Ovariumnya mengandung semua sel yang akan
berkembang menjadi sel telur, sehingga jumlahna akan selalu berkurang
|
PERSAMAAN
SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
spermatogenesis
adalah pembentukn gamet jantan. oogenesis pembentukan gamet betina. scara umum
prosesnya sama yaitu melalui mitosis dan miosis.
Thank's Infonya
ReplyDeleteSangat bermanfaat
thanks ya informasi gametogenesisnya
ReplyDeletePost a Comment